Demikian laporan yang dipublikasikan Human Rights Watch Kamis ini (22/7). Organisasi itu berbicara dengan lebih dari 200 pengungsi Tibet dan saksi mata lainnya antara Maret 2008 dan April 2010. Mereka juga menggunakan data resmi.
''Puluhan saksi mata dan sumber-sumber dalam pemerintahan sendiri menyatakan dengan jelas penggunaan kekerasan mematikan terhadap demonstran tidak bersenjata,'' ujar pimpinan Human Rights Watch Asia, Sophie Richardson.
''Laporan ini jelas-jelas menyanggah pernyataan Pemerintah Cina bahwa mereka bertindak sesuai standar internasional dan hukum dalam negeri ketika menghadapi para demonstran,'' jelas Richardson. Ia mengimbau dilakukannya penyelidikan oleh Cina maupun pihak internasional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar